Sejarah Terciptanya Langit

Steven Weinberg, pengarang buku The First Three Minutes, pernah menegaskan bahwa sepintas lalu, tampaknya langit mungkin merupakan suatu "alam tak berubah" yang kokoh. Sesungguhnya, awan-awan berarak-arakan mengejar bulan, kolong langit biru mengelilingi bintang kutub, bulan itu sendiri membesar dan mengecil dalam waktu yang lebih lama, dan bulan dan planet-planet bergerak melalui suatu bidang yang ditentukan oleh bintang-bintang. Akan tetapi, kita tahu bahwa semua ini kejadian setempat yang disebabkan oleh pergerakan dalam sistem matahari kita. Weinberg juga menambahkan bahwa di belakang planet-planet, bintang-bintang tampaknya tidak bergerak.


Hikmah Kematian

Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?
Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)

Aku Berharap Dengan Sungguh

Aku berdo'a siang dan malam ...
Berharap Tuhan mengampuniku ...
Tapi apa daya jika telah di beri azab dan kematian ...
Tak ada manusia yang mampu menghindar ...
Telah terlihat jelas di suratan tangan ...
Bagaimana nasib kita di hari datang !

Ruh sudah terbang ...
Tinggalkan raga di atas dosa ...
Cahaya gelap sudah di depan dada ...

Gapaian tangan-tangan tak mampu melambai ...
Senyum bulan sabit sudah berganti ...
Detakkan jantung telah lama berhenti ...
Pandangan penuh kekosongan ...

Jika aku di beri hidup satu kali lagi ...
Akan ku panjatkan rasa syukur pada Dzat Yang Maha Agung ...
Tapi itu hanya khayal di langit ...
Yang takkan bisa terjadii walau langit terbelah ...

Ampuni aku ya Allah ...
Tolonglah aku ya Mujiib ..
Lihatlah aku ya Bashiir ...

Dunia Nyata

Esok hari cerah ...
Akan ada bintang yang menyapa
Purnamakan berlari
Meninggalkan daku di sini
Lantangnya suara Adzan menghampiri
Butiran-butiran tanah,
Akan menutupi daku di sini ...

Halilintar memanggilku ...
Gemetar semua ragaku ...
Tak terbayang sebelumnya ...
Akan arti iman sesungguhnya ...

Daku tak sanggup ...
Daku takkan mampu ...
Di mana hatiku sekarang ?
Pikiran daku pergi melayang ...

Yang Maha Pengasih ...
Yang Maha Mengetahui ...
Dengarkan pintaku ...
Tolong dengarkanlah ..
Ampuni semua salah dan khilaf daku ..