Penemuan Besar di Batu Angkasa yang Kecil

Saat ini, para ilmuwan yang bekerja dengan pesawat ruang angkasa Dawn sedang membuat dampak besar dengan penemuan baru : salah satu gunung terbesar di Tata Surya berhasil ditemukan di asteroid!
Asteroid adalah gumpalan materi batuan dan es di angkasa. Usianya sudah sangat tua dan terbentuk saat Tata Surya lahir. Sebagian besar asteroid di Tata Surya ditemukan di antara planet Mars da Jupiter – sebuah area yang disebut Sabuk Ateroid.

Misi Dawn ke asteroid Vesta. kredit : UNAWE

Samudra di Bawah Permukaan Europa

Mencari kehidupan lain.  Topik yang satu ini tidak akan pernah berhenti untuk diperbincangkan dan diteliti karena inilah keingintahuan terbesar manusia di sepanjang zaman. Apakah ada kehidupan lain di luar Bumi? Seperti apakah kehidupan itu…


Ilustrasi Danau Besar di Europa. kredit : Britney Schmidt/Dead Pixel FX/University of Texas at Austin

Pencarian ini membawa manusia menjelajah alam semesta untuk mencari adanya kemunkinan tersebut. Tata Surya dijelajahi, sistem luar surya atau sistem keplanetan di bintang lain. Yang dicari pun bukan bentuk kehidupan itu tapi lingkungan yang bisa mendukung kehidupan bertumbuh. Apa itu?

Dampak di Uranus Bukan Keajaiban Sekali Tabrakan

Planet Uranus itu bola yang eksentrik. Hmm kok bisa dibilang eksentrik? Uranus, berbeda dengan planet lain di Tata Surya. Ia berputar pada sisinya!


Uranus. Kredit :NASA/Space Telescope Science Institute

Artinya, kalau kamu ada di Uranus maka kamu tidak akan melihat adanya siang dan malam seperti yang ada di Bumi. Perputaran planet ini tidak mempengaruhi bagian mana dari planet Uranus yang menghadap Matahari.

Rahasia si Bintang Vampir

Anda penggemar Twilight saga? Tertarik ingin melihat bagaimana Vampir bekerja menghisap hidup makhluk lainnya? Kali ini alam semesta punya cerita tentang bintang vampir yang menghisap hidup bintang lainnya.




Sistem Bintang Ganda SS Leporis. Kredit : ESO/PIONIER/IPAG

Astronom berhasil melihat kisah ini ketika mereka menggabungkan 4 teleskop di Observatorium Paranal milik ESO dan membentuk teleskop virtual berdiameter 130 meter dengan ketajaman pandangan 50 kali lebih tajam dari teleskop Hubble.  Ketajaman dari ke-4 teleskop VLT dalam mengumpulkan cahaya tidak hanya menghasilkan citra atau gambar yang tajam lebih cepat dari biasanya.

Gerhana Bulan Total Terakhir di Tahun 2011

Di penghujung tahun 2011, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk menikmati gerhana Bulan. Kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga dan teman sambil menikmati fenomena alam yang menarik tersebut.
Bulan yang tampak kemerahan saat fasa gerhana Total. kredit : Jeff Teng
Gerhana Bulan Total (GBT) di akhir tahun 2011 yang juga merupakan peristiwa GBT kedua di tahun 2011 akan berlangsung dari sore hari setelah Matahari terbenam sampai jelang tengah malam. Gerhana terakhir di tahun 2011 ini akan terjadi ketika Bulan sedang berada pada titik turun di timur Rasi Taurus. Saat gerhana, Bulan baru saja melintasi titik terjauhnya dari Bumi yang terjadi tanggal 6 desember 2011 ketika Bulan berada pada jarak 405400 km.